Perkenalkan, sebut saja namaku
Natalia atau lebih akrab dipanggil dengan Lia saja. Saat ini aku kuliah di
universitas swasta terkemuka di Surabaya, aku mengambil jurusan perhotelan
dengan alasan karena di masa yang akan datang pariwisatalah yang akan menjadi
primadona pengembangan industri di dunia. Saat ini aku baru semester dua, jadi
masih lama aku lulusnya.
Aku berasal dari pulau Kalimantan tepatnya di
Banjarmasin. Sejak masa kanak-kanak hingga masa remaja/SMU aku habiskan di
Banjarmasin. Karena itu ketika ortuku memperbolehkan aku kuliah di Surabaya,
akupun tak menolak bahkan kegirangan.
Karena aku jauh dari orang tua, maka aku pun
mencoba hidup mandiri, apalagi kiriman uang dari ortuku sering lambat + sering kurang, dibandingkan kebutuhan hidupku sehari-hari
di Surabaya ini.
Oh yah, aku sampai lupa memperkenalkan
ciri-ciri fisikku. Aku bertinggi 170 cm berberat 50 kg, mungkin bisa dibilang
aku ini cukup kurus. Aku memiliki rambut yang panjang hingga ke pinggang, dan
aku suka sekali dengan rambut yang berponi, sehingga kubiarkan saja poniku
menutupi dahiku.
Teman-temanku bilang wajahku ini
mirip dengan Charlie Yeung, cuma saja Charlie Yeung tidak berponi sedangkan aku
berponi. Menurut temanku aku juga punya ukuran buah dada dan pantat yang cukup
besar dan berisi. Apalagi aku rajin sit up sesudah dan sebelum tidur, juga
sering ikut fitness di salah satu tempat fitness terkemuka dikota Surabaya.
Jadi tak aneh bila bentuk tubuhku
dari atas hingga bawah padat dan berisi. Walaupun aku hanya memakai bikini
saja, tak terlihat lemak-lemak yang bergelantungan di tubuhku. Jadi bisa
dibilang aku ini memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan Britney Spears, yaitu
buah dada dan pantat yang cukup besar dan full berisi.
Sebenarnya sejak SMA aku udah
pacaran sama teman sesekolah, tapi kenapa kok aku ini tidak ada yang cocok
dengan mereka, mungkin mereka tidak sebanding denganku kali yah...he... he...
he... he... dan yang lebih penting lagi mereka tidak kaya raya.
Saat ini aku merasakan betapa
jauhnya kehidupan di Banjarmasin dengan di Surabaya, di Banjarmasin aku tak
pernah melihat film semi apalagi film biru, sementara di Surabaya di hampir
persewaan vcd selalu ada saja vcd porno, bayangkan sewa vcd porno di Banjarmasin,
mau pinjam vcd bersih saja sulitnya setengah mati, kalau tidak jarang, yah
filmnya keluar, hingga satu-dua bulan baru dapat.
Kalau aku pinjam sih, kalau tidak
pinjam teman sesama cewek yah pinjam sama mbaknya yang jaga kalau persewaannya
sepi donk. Kalau sampai ada cowok yang tahu aku pinjam vcd kan bisa beraba, yah
nggak?
Singkat kata, karena aku sering
kekurangan uang, untuk biaya sehari- hari sering kurang cukup, apalagi
kebiasaanku yang sering ke diskotik dan mengkonsumsi narkoba, dan sering ke
luar kota seperti Tretes dll, dan shopping. Akhirnya aku mendapatkan kerjaan
part time sebagai SPG di pameran perhiasan yang diadakan si Surabaya, baru-baru
ini. Lumayan juga penghasilan hanya jaga dan melayani pembeli pendapatannya
cukup untuk pergi ke diskotik dll.
Pada hari kedua aku kerja di
pameran, akhirnya ada juga seorang cowok yang cukup ganteng, berkacamata,
rambutnya disisir ke kanan dan rapi sekali. Dan tingginya pun cukup tinggi
sekitar 172 cm-an dan kira-kira beratnya 72 kg. dia juga cukup kekar
dibandingkan dengan cowok-cowok lain yang pernah kukenal. Menurutku dia itu
cukup terpelajar dan kaya raya, soalnya di ke sana dengan teman-temannya dan
melihat-lihat perhiasan yang dipajang disana. Akhirnya kamipun berkenalan dan
dia menyebut namanya sebagai Budi.
Tetapi ternyata di balik sikap
dan penampilannya yang terpelajar itu, ternyata dia adalah orang yang keras dan
terlebih lagi dia adalah seorang karateka pemegang sabuk coklat salah satu
perguruan karate terkemuka di Indonesia, itu setelah aku bertanya kepadanya kenapa
tangannya banyak yang kapalan, dan yang lebih penting lagi dia itu kelihatan kalau
kaya sekali, pas sudah orangnya cukup ganteng, tinggi, kekar, jago berkelahi dan
yang paling penting adalah KAYA.
Singkat kata akhirnya dia
menawariku untuk mengantarku pulang, entah kenapa padahal itu adalah
pertemuanku yang pertama dengannya, tapi justru aku tak bisa menolak tawaran
itu. Dan diapun menunggu hingga pameran perhiasan itu selesai.
Akhirnya akupun diantar dengan
mobil sedannya, tetapi sebelumnya dia mengajakku dinner di restoran yang mahal
sekali di dekat plaza yang dikenal sebagai tempat kalangan atas belanja. Bahkan
sebelumnya akupun tak pernah bermimpi bisa makan di restoran tersebut. Akhirnya
akupun pulang juga.
Pameran telah usia dan diapun
telah menjadi sopir dan bodyguardku karena dia sering menjemput dan mengantarku
pulang. Akhirnya suatu malam diapun mengajakku pergi ke butik pakaiannya yang
terletak di jalan yang ramai sekali. Kami tiba kira-kira setengah jam sebelum butik
itu tutup.
"Bud, tokonya akan mau
tutup, nggak papa ta'?"
"Nggak papa, wong aku yang
punya kok, biar tokonya tutup nanti kan ada aku, kamu tenang saja."
Diapun memperbolehkanku untuk memilih baju apa
yang kusuka. Akhirnya akupun memilih-milih baju, yang hingga akhirnya butik itu
pun tutup, karena dia adalah pemiliknya maka selain aku dan dia semuanya dia
minta untuk keluar semua. Termasuk satpam yang menjaga di depan pintu masuk.
Hingga akhirnya akupun menemukan dua buah baju yang tampaknya seksi dan aku
segera mencobanya di butik sepi yang tinggal dua orang itu saja.
Di dalam kamar pas, akupun mulai
melepas kaus ketatku. Lalu akupun mulai menurunkan slerekan celana panjang
putih ketatku, kemudian akupun menaruhnya di gantungan pakaian. Dan
selanjutnya, aku hanya mengenakan BH dan celana dalam saja, yang ternyata
secara tiba-tiba kunci kamar kosku jatuh keluar kamar pas. Akupun mencoba
mengambilnya dan saat aku membungkukkan badan dan menjulurkan tanganku keluar,
ternyata dia sudah mengambilkan kunci itu dan berjongkok sambil menyodorkan
kunci itu padaku. Karena aku membungkuk maka diapun dapat melihat buah dadaku
yang hanya ditutupi oleh BH itu saja.
Mukakupun menjadi merah, dan aku
merasakan bahwa darahku mulai berdesir dan jantungku yang berdegup lebih
kerasnya, dan Budi dengan tenangnya memegang tanganku lalu meletakkan kunci itu
pada tanganku. Lalu tangan Budi itu terus menjelajahi tanganku naik ke lengan
dan sampailah di pundakku, akhirnya kunci itu pun lepas lagi dari tanganku.
Lalu tangan kiri Budi segera memegang pundakku yang satunya. Dan dengan pelan-
pelan dia mengajakku berdiri. Akhirnya akupun berhadap-hadapan dengannya.
Kemudian dia masuk ke dalam kamar pas yang hanya ditutupi oleh kain itu saja.
Di dalam kamar pas itu dia memegang tanganku dan meletakkannya di depan
slerekan celananya.
Hingga aku merasakan bahwa Mr.P-nya
telah mengeras. Lalu tangannya mulai mencoba melepas BHku dan akhirnya lepaslah
BHku hingga dia dapat melihat buah dadaku, lalu diapun mulai menciumi pipiku
dan mulai mencium bibirku, akhirnya akupun mulai bernafsu membalas ciuman
bibirnya. Sesuai dengan yang aku lihat di film biru, jadi aku praktekkan apa yang
kulihat di film biru.
Sesaat kemudian dia melepaskan
ciumannya dan kemudian segera turun perlahan-lahan sambil menjilati kulitku,
menuju ke arah puting buah dadaku yang sebelah kanan, dan kemudian dia segera
mengulumnya.
"Ahhhhhhhhhhhh..."
erangku ketika dia mengulum putting susuku, dan kemudian dia ganti ke putting
susuku yang kiri dan: cruut; terdengar suara kulumannya, sambil tangannya
meremas-remas susuku yang satunya.
Kutengadahkan kepalaku melihat
langit-langit butik itu, sambil terus berdesah. Ah.....nikmatnya malam ini.
Kemudian kurasakan bibirnya terus menjilati kulitku dan kemudian terus turun
kebawah menuju ke pusarku dan kemudian terus turun ke celana dalamku dan
sedetik kemudian kurasakan bahwa dia telah menarik tali celana dalamku dengan
giginya.
Kemudian dengan giginya tersebut
dia mulai mencoba untuk memelorotkan celana dalamku dengan pelan-pelan ke arah
bawah dan kemudian tangannya membantu dengan menarik tali celana dalamku yang
di berada di pantatku turun kebawah, slowly but sure. Dan kemudian tanpa terasa
celana dalamku sudah mendekati lutut dan kemudian dia melepaskan gigitannya, ganti
dengan mulai menjilati Miss V-ku, slowly, slowly and slowly, hingga
"Slruuupp"
terdengar suaranya saat dia
menjilati Miss V-ku sambil dengan perlahan-lahan dia gunakan kedua tangannya
memelorotkan celana dalamku dan kemudian aku segera meresponnya dengan
mengangkat sebelah kakiku yang kanan naik keatas sehingga sebagian celana
dalamku sudah lepas, dan kemudian diikuti dengan kakiku yang lainnya dan
kemudian; lepaslah celana dalamku.
"Oh, my God..."
ternyata aku sudah bugil, dan hanya mengenakan sepatu hak tinggi ku saja,
sementara Budi masih lengkap dengan pakaiannya dan bahkan dengan sepatunya.
"Celaka, apa yang
terjadi," pikirku, sementara dia masih menjilati
Miss V-ku dan kedua tangannya
sudah meremas-remas pantatku. Kemudian akupun mulai mundur dan dia tampak
kaget, dan ternyata dengan sigapnya dia kemudian berdiri dan memelukku sambil
tangan yang satunya memeluk pinggangku dan yang satunya lagi memeluk bahuku.
Dan mulutnya kembali terbuka dan mengulum lidahku yang memang telah kusodorkan keluar
dari mulutku.
"Braaakkk..." tiba-tiba
dia mendorongku kebelakang.
"Celaka..., kenapa tiba-tiba
dia mendorongku ke belakang?" pikirku.
"Kenapa ini?"lanjutku.
Ternyata dia segera memegang
kedua bahuku dan memaksaku untuk turun ke bawah untuk berlutut. Akhirnya akupun
berlutut dan kemudian dia maju, menetapkan Mr. P-nya ke mukaku dan sesaat
kemudian dia mulai menggesek- gesekan Mr. P-nya yang masih terbungkus celana
panjangnya.
Segera aku meresponnya dengan
menjilati celana panjangnya itu, dekat dengan slerekannya itu, hingga basah.
Dan kemudian dengan ragu-ragu
akupun mulai membuka celana panjangnya itu --sesuai dengan yang kau pelajari di
film biru itu-- kemudian akupun memelorotkan celana panjangnya itu dan kemudian
dilanjutkan dengan memelorotkan celana dalamnya yang bewarna putih bersih itu,
dan kemudian mukaku segera disambut dengan Mr. P-nya yang sudah keluar tegak
dari sangkarnya dan keras sekali.
Kemudian dia memegang Mr. P-nya
dan kemudian dia menggesek-gesekkan Mr. P-nya itu ke bibirku yang terkatup
rapat-rapat dan sesaat kemudian dengan ekspresi dinginnya dia kemudian memaksa
Mr. P-nya untuk masuk kemulutku dan kubalas dengan menerima Mr. P-nya ke dalam
mulutku --lagi-lagi seperti yang kupelajari di film biru-- dan segera aku
mengulumnya, kemudian dia segera menjambak rambut indahku dan kemudian dengan
segera dia menggerakkan Mr. P-nya maju-mundur,
slowly..
Slowly... slowly... and slowly.
Kututup rapat-rapat mataku....
Kurasakan Mr. P-nya yang keras,
padat dan berisi. Terus kurasakan Mr. P-nya yang kenyal-kenyal. Sambil tanganku
memegang buah zakarnya sedang yang satunya meremas pantatnya. Sambil
kugigit-gigit Mr. P-nya dan tampak kulihat bahwa di begitu menikmati. Akupun
menikmati Mr. P- nya apalagi ketika Mr. P-nya menjangkau tenggorokanku dan
ketika hidungku menempel ke bulu kemaluannya, dan ketika aku mencium bau Mr.
P-nya dan ketika aku melepaskan Mr. P-nya dan kemudian bergantian mengulum buah
zakarnya pertama yang sebelah kanannya dan kemudian kulanjutkan lagi mengulum Mr.
P-nya dan kemudian kulepaskan lagi dan kukulum buah zakarnya yang sebelah kirinya.
Dan kukulum lagi Mr. P-nya
kunikmati sekali lagi Mr. P-nya, sambilmengambil kesempatan tanganku yang
meremas pantatnya kupindah dan kucabut sehelai rambut kemaluannya.
Dan "Oucchhh..."
teriaknya yang kemudian tidak ada respon lagi darinya.
Kulihat apakah dia tetapi
menikmati dan ternyata dia tetapi menikmatinya.
Akhirnya kira-kira lima menitan
aku merasakan Mr. P-nya sebelum kemudian diamengeluarkan Mr. P-nya dan dengan
cepatnya dia sudah melepaskan semua pakaiannya. Dan kulihat semua bentuk
Tubuhnya, dan ternyata Tubuhnya memang benar- benar bagus, perutnya kecil,
Dadanya bidang, dan.....
Kemudian kami yang sudah berbugil
ria, kemudian dengan segera dia memutar tubuhku kebelakang, sehingga kami
berada dalam satu arah dan menghadap ke arah cermin yang ada di kamar pas
tersebut, dan kemudian dengan Mr. P-nya dia gesek-gesekkan ke Miss V-ku yang
bagian bawah.
Sambil dia kemudian menyibakkan
rambutku kearah kanan semua dan kurespon dengan membantunya menyibakkan semua
rambutku ke arah kanan semua, dan kemudian dia segera menjilati telingaku
sebelah kiri, mengenai anting-antingku dan hingga kedalam ruang telingaku,
sambil kedua tangannya meremas-remas susuku.
Akupun segera meresponnya dengan
menggoyang-goyangkan tubuhku kearah kanan dan kiri.Sementara itu Budi mulai menjilati bagian
leherku dan kemudian ganti menjilati telinga kananku.
Yang secara tiba-tiba aku segera
melepaskan diri dari pelukannya dan kemudian aku berlari keluar dari kamar pas,
menuju kearah patung model yang tak jauh dari kamar pas tersebut sambil
mengerling nakal ke arahnya dan kemudian dia pun segera berlari mengejar
diriku. Kemudian aku berlari menuju ke arah patung yang lain dan secara sengaja
aku menjatuhkan diriku sehingga aku dalam posisi merangkak dan kemudian aku merambat
perlahan-lahan, sehingga dengan mudah diapun dapat menyusulku.
Kemudian dia mengelus-ngelus
pantatku dan kemudian dia mencoba memasukkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku,
tetapi dengan segera pula aku merangkak dengan cepat hingga berhasil menjauhi
sekitar satu meter dari nya dan kemudian dia lagi-lagi mengejarku dan akhirnya
kedua tangannya berhasil memegang pinggangku, dimana posisiku yang dalam
keadaan merangkak tadi.
Kemudian tanpa menunggu lagi dia,
dengan segera memasukkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku sehingga.
"Ahhhhh..."teriakku.
Dia menggesek-gesekkan Mr. P-nya,
tapi.........
Ternyata tidak sesakit yang
dikatakan teman-teman cewekku.
"They are fooling me; it's
not hurt like they said," I said.
Tetapi tiba-tiba.....
"AHHHHHHHHHHHH...."
Oh yes, this is realty. It's
hurt; maybe he warned his Mr. P-nya
before.
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..."
And show time is begin.
Dia mulai mengesek-gesekkan Mr.
P-nya ke dalam Miss V-ku dan kedua tangannya meremas-remas kedua susuku.
Jadilah aku bergaya seperti anjing.
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..."
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..."
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..."
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..."
Teriakku sementara dia terus
menerus menggesek-gesekkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku.
Aku merasakan Mr. P-nya masuk
kedalam Miss V-ku.
Benar-benar kurasakan, Mr. P-nya
yang keras dan panjang.
Dan kurasakan rasa sakit yang
luar biasa...
Dan kurasakan selaput daraku yang
telah tersobek karena Mr. P-nya, hal itu benar-benar kurasakan, ketika aku
merasakan ada cairan kental yang keluar merambat melalui selangkanganku.
Ketika aku merasakan adanya
cairan kental yang merambat melalui pangkal pahaku.
"Oh, my God, I'm not virgin
again" teriakku dalam hati.
Tapi ketika kenikmatan yang tiada
tara itu, akupun mengabaikannya. Tetapi rasa sakit yang bercampur dengan
kenikmatan ketika Mr. P-nya yang keras dan panjang memasuki Miss V-ku, walaupun
aku tidak menutup rapat kedua kakiku-karena aku dalam posisi mengkangkang-
tetapi aku benar-benar merasakan ketika Mr. P-nya berada di Miss V-ku dan
kesakitan bercampur kenikmatan yang ada di Miss V-ku Kupenjamkan lagi mataku
dan kukeraskan teriakanku, dan dia dengan bersemangat berteriak "AYO,
LEBIH KERAS LAGI TERIAKANNYA!"
Sambil memukul samping pantat
kanan ku dan tangan kirinya tetap meremas susuku, dan kemudian dia mengulangi
memukul samping pantatku.
Aku benar-benar menikmati Mr.
P-nya, benar apa yang dikatakan oleh teman-teman cewekku. Bahwa hubungan Mr. P
dan Miss V adalah hubungan paling nikmat di dunia, dan merupakan hiburan paling
menyenangkan di dunia.
Aku benar-benar menikmatinya,
ketika Mr. P yang keras dan panjang. Memasuki Miss V-ku.
Ketika Mr. P-nya keluar dari Miss
V-ku, kurasakan ....
Ketika Mr. P-nya masuk ke dalam
Miss V-ku, kurasakan Mr. P-nya,
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh...",
oh nikmatnya dunia ini.
Benar-benar kenikmatan tiada
tara, melebihi ineks, megadon, sabu-sabu dan narkoba lainnya yang kerap kupakai
kala di kos atau di diskotik.
Apalagi ketika dia mengangkat
kaki kananku dan kemudian akupun mulai merebahkan diriku, menghadap kekanan
juga sehingga aku tidur dalam keadaan miring dan kaki kananku tetap dia pegang
sementara Mr. P-nya masih tetap menggosok Miss V-ku dan kemudian, dia mulai
menjilati kakiku, walaupun aku masih tetap memakai sepatu, aku heran apakah dia
tidak mencium bau kakiku atau memang dia udah cuek. Belum sempat aku berpikir
yang lain.
Tiba tiba dia segera mengeluarkan
Mr. P-nya dan kemudian dia membalik tubuhku dan kemudian dia segera menaiki
tubuhku dan kemudian mendekatkan Mr. P-nya ke arah mulutku dan kurespon dengan
mengulumnya lagi dan....cruuttt...cruuttt..cruutt..
Mulutku tersemprot dengan cairan
air mani nya dan kurasakan air maninya yang hangat.
Tapi aku tak peduli segera
kuhisap air maninya dan kubersihkan sisa- sia air maninya yang masih tertinggal
di Mr. P-nya, yang masih belum disunat sehingga ada sisa-sisa air maninya yang
tertinggal di sekitar daerah yang belum disunat.
Setelah dia merasakan telah
orgasme dan dia segera mengeluarkan Mr. P- nya dari mulutku.
Dan dengan tenangnya dia
memelukku dan kemudian dia sodorkan tangannya ke arah mulutku dan segera
kukeluarkan air maninya yang kusimpan di dalam mulutku.
Kuludahkan air maninya, yang
ternyata telah bercampur dengan air ludahku dan kulihat air maninya yang kental
dan bewarna putih seperti shampoo, dan baunya yang membuatku menjadi mual. Dan
ketika dia mengusapkan air mani itu ke daerah sekitar Miss V-ku, aku diam saja,
ketika dia mengajakku rebah ke lantai di dalam butik itu.
Akupun menempelkan kepalaku
kearah bahunya. Dan ketika dia berdiri dan menuju ke celana panjangnya dan dia
mengeluarkan beberapa pil, dan dia dengan tenang meminumnya beberapa butir.
Sambil berjalan menuju kearah kamar mandi khusus karyawan. Dan kemudian dia
keluar dari kamar mandi tersebut. Dan mungkin dia menggunakan air kran sebagai
air minum, tebakku. Dan dia kembali memelukku dan tiada sepatah katapun yang
keluar dari mulutnya. Dan beberapa saat kemudian, aku melihat bahwa
perlahan-lahan Mr. P-nya mulai membesar lagi dan panjang lagi.
Kemudian dia membalikkan tubuhku
dan kemudian kurasakan lubang anusku sakit sekali. ASTAGA dia memasukkan Mr.
P-nya ke dalam lubang anusku.
OHHHHHH...SAKIT SEKALI... LEBIH
SAKIT DARIPADA SAAT DIA MEMASUKKAN Mr.P-NYA KEDALAM MISS V-KU.
Sementara aku mengerang kesakitan
dia tanpa memperdulikan kesakitan ku dia terus maju mundurkan Mr. P-nya semakin
cepat sehingga aku semakin sakit saja. Dan untunglah dia hanya melakukan nya
kurang dari semenit, mungkin dia merasakan betapa sakitnya lubang anusku ketika
dia memasukinya.
Sungguh sama sekali tidak ada
kenikmatan sama sekali, yang ada hanyalah rasa sakit luar biasa. Benar-benar
luar biasa. Sehingga akupun mengeluarkan air mata menandakan bahwa aku
benar-benar kesakitan.
Bahkan sempat terpikir olehku
bahwa bintang film porno itu mungkin sakit sekali ketika dimasuki oleh Mr. P
lawan mainnya.
Dan belum sempat aku berpikir
lagi dia sudah mengajakku berdiri dan kemudian dia memasukkan Mr. P-nya ke
dalam Miss V-ku lagi dan kemudian dia mengangkat kaki kananku dia rangkulkan
kearah kepalanya dan begitu pula dengan kakiku yang satunya.
Jadilah kedua kakiku mengapit
kepalanya sementara tanganku memegang lengannya, dan kedua tangannya memegang
kedua pantatku. Sementara itu Mr. P- nya terus digesek-gesekkan ke dalam Miss
V-ku.
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..."
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..."
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..."
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..."
Teriakku, aku lagi-lagi menikmati
Mr. P-nya yang keras, panjang, ketika Mr. P-nya mencapai ujung Miss V-ku,
ketika Mr. P-nya kujepit dengan Miss V-ku.
Ketika Mr. P-nya memasuki Miss V-ku.
Ketika Mr. P-nya keluar dari Miss
V-ku.
Dia menggoyang-goyangkan
pantatnya maju mundur dengan cepat sekali. Hingga aku berteriak makin keras dan
makin cepat saja. Apalagi dia semakin keras meremas-remas pantatku.
Aku benar-benar merasakan Mr.
P-nya, sehingga aku sulit menuliskannya dengan kata-kata.
Hingga suatu saat aku merasakan
tubuhku mendadak "aneh"....
Dan mungkin inilah yang disebut
dengan orgasme bagi seorang cewek!!!!.
Dan pada saat itu, aku tiba-tiba
merasakan....
Yah... suatu semburan hangat dari
Mr. P-nya,
Dan pasti itu air maninya...
Dia... dia... telah mencapai
orgasme..
Tepat pada saat aku juga
mengalami orgasme...
Satu kali... dua kali... tiga
kali... empat kali...
Makin lama makin berkurang saya
semprotnya...
Dan ketika mencapai hitungan
kedelapan kalinya...
Semprotan itu sudah kecil....
Dan semprotan yang kesembilan
tidak ada semprotannya. Yang ada hanyalah hangatnya air mani yang di keluarkan.
Dan kemudian dia dengan
pelan-pelan menurunkan kedua kakiku. Dan dengan lembut dia mengulum bibirku
sesaat, sebelum dia membisikkan sebuah kalimat di telingaku.
"Tak usah kuatir, tenang
saja, aku sudah siapkan obat anti hamil untukmu. Kujamin
tidak akan ada
hamil-hamilan" katanya.
Dan akupun diam saja ketika dia
mulai satu persatu mengenakan pakaian dalamku dan dia memberikanku sebuah baju
baru yang akan aku coba tadi di kamar pas.
Dan ketika aku lihat jam bahwa
jam telah menunjukkan telah hampir pukul 01:00. Dan ketika dia mulai memakai
kembali pakaiannya, dan mulai menuntunku keluar dari butik milikinya itu, dan
ketika di membukakan pintu mobilnya.
Kami makan di restoran buka 24
jam dan ketika aku tiba di rumahnya, yang sangat besar -walaupun tidak berada
di kompleks perumahan elite, dekat dengan salah satu universitas swasta
terkemuka juga, yang sering menjadi langganan banjir.